Bismillahirahmanirahim.
"Beberapa orang memilih diam untuk menyampaikan ceritanya
dan hanya Tuhan yang dapat mendengar."
Mesej itu aku renung dalam-dalam.
"Assalamualaikum."
Bukankah ini saat yang aku nanti-nanti?
Menghela nafas panjang.
Hairan. Kali ini beda dari kesekian kalinya.
Mungkin hati ini takut yang sama berulang lagi.
Mungkin hati ini tidak sanggup untuk ditinggalkan lagi.
Lama..aku memilih diam.
selalu. gerak tingkah laku aku disalah erti.
sering. bahasa jiwa aku di salah tafsirkan.
Lalu, bagaimana?
'Get close to Allah first, before getting closer to anyone.'
Aku bawa hati untuk tuangkan segala rasa yang tidak terluah pada Tuhan.
Hati. kau sedih, ceritakan semua pada Dia.
Hati. kau kecewa, adukan segala pada Dia.
Ya, Dia dengar, Dia faham, Dia bersama kau.
Tiba pada detik aku membalas mesejnya,
aku sempat menadah doa,
Ya Tuhan, jika benar akan ikatan ukhuwah kami,
semoga ini waktu yang tepat.
'fawassiqillah humma rabithotaha'.
#Allah uji ukhuwah kita berkali-kali. Bagi aku, ini pasti ukhuwah luar biasa bukan persahabatan yang mungkin kau anggap biasa-biasa. Walaupun aku tidak punya apa-apa, tidak memikul kelebihan seperti teman kau ada, tidak bisa membawa kau mendekati Tuhan, tapi aku punya doa yang tidak putus-putus supaya Allah satukan kita, di dunya dan di jannah sana.
alfaqir ilallah
syafamohamed.