Wednesday, July 3, 2013

Sabar seorang murabbi

Bismillah
Segala puji buat Allah, The Very Best Creator. Selawat dan salam disampaikan buat junjungan Nabi Allah, Muhammad saw.

Dialah yang menjadikan malam dan siang yang silih berganti bagi orang yang hendak merenungkan dan bersyukur. Subhanallah!

Dalam himpunan malam-malam sebelum, malam ini mungkin malam yang terbaik untuk diluangkan di sini. Bercerita dengan posisi jiwa paling tenang seperti pesan naqibahku yang selalu, 'Bicaralah dari hati nescaya ia akan jatuh ke hati,inshaAllah.'

Tarbiyah.

Menangis bila dengar tentang tarbiyah. Kagum melihat figur-figur hebat hasil dari produk tarbiyah. Ada bermacam perasaan tiap kali bicaranya soal tarbiyah. Tarbiyah yang sifatnya menyempurnakan ibarat air untuk ikan, ibarat ruh untuk jasad. Ikan akan mati dan busuk tanpa air, jasad akan jadi bangkai tanpa ruh hatta manusia akan berjalan seperti mayat hidup tanpa tarbiyah.

Murabbi.

Salah satu pelengkap tarbiyah aku di jepun adalah murabbi. Pembawaan sifat penyayang dia, penunjuk baik buruk sesuatu. Lisannya jujur dalam menyampaikan ayat-ayat suci dengan cara tak menyakiti. Tiap ilmu dari al-quran dan sunnah ia bentukkan semuanya dengan cara yang paling lembut supaya sampai kepada kami. 
Hebatnya dia, sang murabbi menghidupkan fikrahnya dalam jiwa kami dengan sabar yang sangat tinggi.

Sabar.

Salah satu dari tangga-tangga ibadah adalah sabar. Malah lebih dari sembilan puluh kali sabar disebut dalam kitabullah untuk kita, para hamba tahu inilah tangga ibadah teragung. Sunnatullah untuk mendapatkan benda terbaik, jalannya tak mudah seperti memetik mancis untuk menyalakan api rokok. Tatkala aku sendiri cuba duduk dan meletakkan diri ke dalam lubang yang serupa dengan murabbi, Allah uji aku dengan perkara yang memerlukan aku bersabar terhadapnya dan menyabarkan diri sendiri. 

Bahkan sabar itu tak mudah tapi manis bila kita mampu bersabar untuk buat sesuatu dengan bentuk yang paling sempurna, dengan rasa tawadhu dan ketundukan jiwa pada Dia semata. Begitulah hakikat sabar itu bila mana kita redha dengan segala sesuatu yang diredhai Allah dengannya, maka apa yang paling dicintai Allah, maka itu jugalah yang paling kita cintai.

Memetik kata-kata pakar; 'sabar adalah tubuhmu dipotong-potong, lalu kamu masih dapat tersenyum kerana merasa nikmat taqdir Allah.'

Ragam dunia bukan satu. Kerana isi dunia itu sendiri penuh dengan berjenis-jenis karakter manusia. Allah temukan kita dengan aneka perkara yang kita anggap masalah untuk kita sabar. MasyaAllah. Begitulah murabbi aku melayan karenah mutarabbinya ini. Tetapi kerana kecintaannya pada Allah, dia selalu cekal, gagah untuk mentarbiyah dan menyucikan. tanpa serik!

firman Allah cukup untuk menguatkan kaki dia bertapak dan tidak berganjak;
"....maka kesabaran yang baik itulah (kesabaranku). Dan Allah sahajalah yang dimohon pertolonganNya terhadap apa yang kamu ceritakan."
(Yusuf:18)


p/s: yang baru berjinak-jinak menjadi murabbi, tarbiyah diri untuk sabar. Sampai nanti kita tahu betapa indahnya hasil sabar itu. Rasa yang tak pernah kau dan kita boleh cerita pada sesiapa tentang nikmat sebuah sabar. 






fully dedicated to,
dearest beloved naqibah.
'Maka adapun setiap kelemahan, saya dan akak harus saling sama-sama tutup dan baiki. Walaubagaimana hebat pun saya satu hari nanti, tetap ada satu sisi dalam diri akak yang saya takkan mampu cabar sampai bila-bila.
Bila memberi dan menerima, kita akan saling topup kelemahan dan kelbihan masing-masing. Usrah bukan tempat berbest-best sahaja, sebab ada masanya kita menerima namun ada masanya kita harus juga memberi."
-tersenyum melihat langit.